Rabu, 30 April 2014

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF

Pelaksanaan pengujian, yang terdiri dari 2 (dua) pengujian yaitu
(1) pengujian pengendalian (test of control) dan
(2) pengujian substantif (substantive test).
Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektivitas desain atau operasi pengendalian intern. Sedangkan pengujian subtantif adalah pengujian yang mengungkapkan kekeliruan atau salah saji moneter dalam pencatatan dan pelaporan transaksi (test of transaction) dan saldo akun (test of balance). Di samping auditor melakukan prosedur pengujian, auditor juga harus melakukan prosedur audit yang meliputi prosedur untuk memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern. Auditor harus menghimpun bukti audit yang kompeten sebagai dasar untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan melalui pemilihan prosedur audit. Prosedur audit terdiri atas:
a. Prosedur untuk memperoleh pemahaman struktur pengendalian internal.
b. Prosedur audit untuk melaksanakan pengujian pengendalian.
 c. Prosedur audit untuk melaksanakan pengujian substantif.
Metodologi pemeriksaan substantif yaitu:
1. Menghimpun dan mendokumentasikan pemahaman struktur pengendalian intern.
Di dalam struktur pengendalian intern ada 5 komponen yaitu:
a. Lingkungan pengendalian
b. Penaksiran resiko
 c. Aktivitas pengendalian
 d. Informasi dan komunikasi
 e. Pemantauan
Struktur pengendalian intern dirancang untuk menjamin dapat dipercayanya catatan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi dan menjamin keamanan aktiva yang dimiliki. Nah semua komponen yang 5 di atas kita himpun dan dokumentasikan.
2. Menetapkan resiko pengendalian berdasarkan pengujian pengendalian yang dilakukan dalam menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern. Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk menentukan efektivitas berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian. Beberapa prosedur pengujian pengendalian dapat dilakukan saat menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern klien.
Berkaitan dengan dilakukan tidaknya pengujian pengendalian dalam menghimpun pemahaman struktur pengendalian klien, ada 2 alternatif tindakan auditor yaitu:
a. Auditor tidak melakukan pengujian pengendalian dalam menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern. Apabila auditor tidak melakukan pengujian pengendalian dalam menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern, maka auditor menetapkan resiko pengendalian 100%. Tingkat resiko maksimum ini dipakai terus untuk menyelesaikan metodologi pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua. Auditor langsung melakukan tahap dokumentasi penetapan resiko pengendalian.
 b. Auditor melakukan pengujian pengendalian dalam menghimpun pemahaman struktur pengendalian. Apabila auditor melakukan pengujian pengendalian dalam mengimpun pemahaman struktur pengendalian intern, maka auditor menetapkan resiko pengendalian berdasarkan bukti yang dihimpun mengenai efektivitas operasi. Bukti tersebut dapat mendukung penetapan resiko pengendalian sedikt di bawah tingkat maksimum
3. Menentukan kemungkinan dapat tidaknya dilakukan pengurangan lebih terhadap tingkat resiko pengendalian yang telah ditentukan.
 4. Melaksanakan pengujian pengendalian tambahan untuk memperoleh bukti tambahan mengenai efektivitas operasi.
5. Melakukan revisi atau menetapkan kembali resiko pengendalian berdasarkan bukti tambahan.
 6. Melakukan dokumentasi atas penetapan resiko pengendalian.
7. Melakukan penilaian terhadap kemampuan tingkat resiko pengendalian yang telah ditetapkan tersebut, untuk mendukung tingkat pengujian substantif yang direncanakan auditor
8. Merancang pengujian substantif

Selasa, 29 April 2014

Metode Pembelajaran

PROBLEM SOLVING 
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
 2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis 4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. 5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. 6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. 7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Kelemahan metode problem solving sebagai berikut: 1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut. 2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Langkah-langkah metode problem solving. 1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. 2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain. 3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas. 4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain. 5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. BASED LEARNING Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah kegiatan pendidikan pada umumnya, yang menjadikan siswa menuju keadaan yang lebih baik. Pendidikan dalam hal ini sekolah tidak dapat lepas dari peran guru sebagai fasilitator dalam penyampaian materi. Profesionalisme seorang guru sangatlah dibutuhkan guna terciptanya suasana proses belajar mengajar yang efisien dan efektif dalam pengembangan siswa yang memiliki kemampuan beragam. Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilakau kearah yang lebih baik. Pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran yang artinya sebelum siswa belajar harus melalui sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari yang masalahnya bersifat tertutup dan terbuka.Oleh karena itu pada proses pembelajaran guru perlu meningkatkan kemampuan menjadi guru professional dan kreatif dalam mengembangkan kemampuan mengajar sehingga siswa dapat maksimal walaupun dalam kenyataannya guru-guru di Indonesia sebagian besar masih mempertahankan metode-metode pembelajaran lama. Kemampuan guru sebagai salah satu usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dimana guru merupakan elemen di sekolah yang secara langsung dan aktif bersinggungan dengan siswa, kemampuan yang dimaksudkan adalah kemampuan mengajar dengan menerapkan model pembelajarn yan tepat, efisien dan efektif. Menurut UNESCO: “learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together “ siswa bukan hanya duduk diam dan mendengarkan. Siswa harus diberdayakan agar siswa mau serta mampu berbuat untuk memperkaya pengelaman belajar (learning to do ). Interaksi siswa dengan lingkungannya menuntut mereka untuk memahami pengetahuan yang berkaitan dengan dunia sekitarnya (learning to know). Interaksi tersebut diharapkan siswa dapat membangun jati diri (learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadian untuk memahami kebersamaan, bersikap toleransi terhadap teman (learning to live together). Untuk mencapai tujuan yang diatas dibutuhkan metode pengajaran yang sesuai, salah satunya adalah metode pembelajaran Based Learning. Based Learning adalah suatu metode pembelajaran kooperatif berdasarkan pada prinsip penggunaan permasalahan sebagai titik awal untuk penggadaan pengetahuan baru. Pendekatan pemecahan masalah ini menempatkan guru sebagai fasilitator dimana kegiatan belajar mengajar akan dititik beratkan pada keaktifan siswa, kegiatan belajar ini dapat mengasah kemampuan siswa dalam memahami konsep, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengemukakan gagasan atau ide dan mampu bekerjasama. Proses pembelajaran yang mengikut sertakan siswa secara aktif secara individu maupun kelompok, akan lebih bermakna karena dalam proses pembelajaran siswa mempunyai lebih banyak pengalaman. Dengan pembelajaran dengan metode pembelajaran Based Learning siswa akan lebih kreatif. Dengan strategi pembelajaran baru ini, diharapkan adanya perubahan dari: 1. Mengingat atau menghafal ke arah berpikir dan pemahaman 2. Model ceramah ke pendekatan: discovery learning 3. Belajar secara individu ke belajar bersama-sama 4. Behavioristik ke konstruktivisme, yang ditandai dengan perubahan paradigma pembelajaran, dari paradigma pengetahuan dipindahkan dari otak guru ke otak siswa 5. Terkonstruksinya pengetahuan siswa Karena itulah pendekatan dan strategi pembelajaran yang dapat disarankan adalah suatu pendekatan yang didasarkan pada suatu pendapat bahwa pemahaman suatu konsep atau pengetahuan haruslah dibangun sendiri oleh siswa. 6. Dari metode pembelajaran Based Learning timbulah berbagai permasalahan antara lain adalah: - Apakah metode Based Learning - Apa sajakah ciri dari Based Learning? - Apa tujuan dari Based Learning? - Apa sajakah kelemahan dan kelebihan dari Based Learning? A. METODE BASED LEARNING Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar percakapan seperti: “Kalau ada masalah, mari kita diskusikan bersama” atau “ Segala sesuatu akan dapat kita selesaikan dengan baik apabila kita diskusikan permasalahannya”. Dari percakapan tersebut, kita mendapat gambaran bahwa diskusi merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih untuk membicarakan suatu masalah dan menyelesaikannya. Based learning adalah strategi pengajaran di mana satu kelas dibagi beberapa kelompok, kemudian diberi masalah dan siswa bersama-sama memecahkan masalah tersebut. Satu kelas dibagi beberapa kelompok yang mesing-masing kelompok terdiri dari 3-6 orang untuk mendiskusikan suatu topik atau memecahkan suatu masalah, bisa dilakukan di dalam kelas atau di luar kelas. Dalam satu kelompok ini, mereka mempunyai tugas diantaranya: 1. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi 2. Menampilkan saran-saran untuk mendiskusikan atau memecahkan masalah 3. Mendengarkan baik-baik dan menghargai sumbangan pikiran anggota-anggota lainnya 4. Mengembangkan pendapat atas dasar pendapat anggota lainnya Memecahkan masalah merupakan metode belajar yang mengharuskan pelajar untuk menemukan jawabannya. 5. Metode ini dapat didasarkan pada penelitian, pengajaran proyek, pengajaran unit yang terintegrasi, pendekatan interdisipliner, pelajaran individual dan pengajaran yang aktif. Yang penting ialah, bahwa setiap metode yang digunakan mempunyai tujuan untuk mendidik anak agar sanggup memecahakn masalah. Langkah-langkah yang diikuti dalam pemecahan masalah, pada umumnya seperti yang dikemukakan oleh John Dewey, yaitu:Pelajar dihadapkan pada masalah 1. Pelajar merumusakan masalah itu 2. Pelajar merumuskan hipotesis 3. Pelajar menguji hipotesis tersebut Pada umumnya, yang hadir di ruang kelas adalah terjadinya pembelajaran tradisional yang di mana proses pembelajaran yang terjadi bersifat memusatkan pada guru,dengan menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran dengan aktivitas utamanya untuk menghafal materi pelajaran, mengerjakan tugas dari guru, menerima hukuman jika melakukan kesalahan, dan kurang mendapatkan penghargaan terhadap hasil kerjanya. Situasi pembelajaran seperti ini jika terus dipertahankan akan membawa dampak yang buruk bagi siswa, di mana kondisi ini akan memunculkan sikap kegagalan dan mempertahankan diri. Siswa akan merasa apa yang mereka kerjakan bukan merupakan apa yang mereka inginkan. Jika terjadi sesuatu di luar keinginan siswa, maka dia akan berusaha untuk berbohong atau menutupi apa yang mereka rasakan dan alami dalam kegiatan pembelajaran. Mengapa menggunakan based learning? Karena Based learning menawarkan sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran dengan berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa. Tiga strategi utama yang dapat dikembangkan dalam based learning adalah: 1. Menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berpikir siswa.Dalam setiap kegiatan pembelajaran, sering-seringlah guru memberikan soal-soal materi pelajaran yang memfasilitasi kemampuan berpikir siswa dari mulai tahap pengetahuan sampai tahap evaluasi. Soal-soal pelajaran dikemas semenarik mungkin, misalnya melalui teka-teki, simulasi games, agar siswa dapat terbiasa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa. 2. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Hindarilah situasi pembelajaran yang membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak senang terlibat di dalamnya. Lakukan kegiatan pembelajaran dengan diskusi kelompok yang diselingi dengan permainan-permainan menarik, dan upaya-upaya lainnya yang mengeliminasi rasa tidak nyaman pada diri siswa. seseorang akan belajar dengan segenap kemampuan apabila dia menyukai apa yang dia pelajari dan dia akan merasa senang terlibat di dalamnya. 3. Menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa. Siswa sebagai pembelajar dirangsang melalui kegiatan pembelajaran untuk dapat membangun pengetahuan mereka melalui proses belajar aktif yang mereka lakukan sendiri. Bangun situasi pembelajaran yang memungkinkan seluruh anggota badan siswa beraktivitas secara optimal, misal mata siswa digunakan untuk membaca dan mengamati, tangan siswa bergerak untuk menulis, kaki siswa bergerak untuk mengikuti permainan dalam pembelajaran, mulut siswa aktif bertanya dan berdiskusi, dan aktivitas produktif anggota badan lainnya. Selain itu , alasan menggunakan metode based learning ialah: 1. Meningkat pendidikan untuk semua siswa
2. Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke melakukan
3. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan membuat keputusan sendiri
4. Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah
5. Memungkinkan siswa melek teknologi
6. Melengkapi siswa dengan keterampilan dan rasa percaya diri untuk sukses pada kompetisi global 7. Mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplin Biasanya, based learning digunakan oleh seorang guru ataupun dosen ketika mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, pertanyaan menarik mionat siswa, bila melatih siswa menjadi pebelajar yang madiri, serta pertanyaan mempunyai kemungkinan jawaban lebih dari satu. Contoh metode based learning: Guru memberikan suatu studi kasus mengenai kondisi suatu daerah tertentu yang kekurangan gizi sehingga menyebabkan rendahnya produksi daerah tersebut. Maka para siswa diminta untuk menyelesaikan dua masalah yang saling berkaitan itu dengan mempertimbangkan kondisi daerah itu secara keseluruhan termasuk soal keuangan, kelembagaan dan sumber-sumber lainnya yang tersedia bagi pembangunan.
B. CIRI- CIRI METODE BASED LEARNING
Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik
1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata/simulasi
2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
 3. Penyelidikan autentik
 4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
5. Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guru
6. Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama
7. Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis
8. Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupannya yang panjang
 9. Pembelajaran berpusat pada siswa.
10. Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil.
 11. Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing.
12. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran
13. Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
 14. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
 C. TUJUAN METODE BASED LEARNING Mengembangkan pengetahuan, tentang apakah yang dilakukan dan bagaimana melakukan hal tersebut Mengembangkan sikap, tentang keinginan atau kemauan untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari
 1. Mengembangkan keterampilan, tentang abilitas untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui proses latihan pada pekerjaan tertentu. 2. Melatih siswa berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah, 3. Melatih siswa menjadi pebelajar yang mandiri (self regulated learning) 4. Memperluas pandangan 5. Siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah 6. Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan. Hal itu melatih kehidupan yang demokratis. 7. Memberi kemungkinan pada siswa untuk belajar berparisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama 8. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan pada diri siswa. 9. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri yang lebih positif 10. Membantu mengembangkan kepemimpinan 11. Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat 12. Mengembangkan rasa sosial, karena bisa saling membantu dalam memecahkan soal. Sementara itu, guru mempunyai peran sebagai berikut: 1. Mengajukan masalah otentik/mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada masalah 2. Memfasilitasi/membimbing penyelidikan pada saat pengamatan atau eksperimen 3. Memfasilitasi dialog antara siswa 4. Mendukung belajar siswa 5. Memberikan instruksi verbal kepada siswa untuk membantu siswa memecahkan masalah. Instruksi verbal maksudnya ialah membimbing atau menjuruskan pemikiran pelajar itu ke arah tertentu D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE BASED LEARNING a. Kelebihan Metode ini memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapat 1. Menguntungkan para siswa yang lemah dalam pemecahan masalah. Karena pemecahan masalah dilakukan oleh kelompok biasanya lebih tepat daripada memecahkan masalah secara perseorangan 2. Meningkatkan kemungkinan siswa berpikir kritis 3. Dapat mengembangkan rasa kepemimpinan 4. Siswa dapat belajar memehami siswa lain karena pendapat setiap siswa selalu berbeda 5. Dapat saling membantu dalam memecahkan masalah 6. Meningkatkan keakraban antar siswa 7. Membuat siswa lebih aktif 8. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. 9. Menimbulkan ide-ide baru b. Kelemahan 1. Metode ini tidak menjamin penyelesaian, sekalipun kelompok setuju atau membuat kesepakatan . Sebab keputusan yang dicapai belum tentu dilaksanakan 2. Seringkali didominasi oleh seorang atau beberapa orang anggota diskusi dan menyebabkan orang yang tidak berminat hanya sebagai penonton 3. Kadangkala, terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang. 4. Seingkali anggota kelompok mencoba mendominasi pembicaraan, sedangkan anggota lainnya mungkin segan untuk ikut berpartisipasi 5. Model pembelajaran Based Learning biasa dilakukan secara berkelompok membuat siswa yang malas semakin malas 6. Siswa merasa guru tidak pernah menjelaskan karena model pembelajaran ini menuntut siswa yang lebih aktif KESIMPULAN Dari pembahasan di atas bahwa pembelajaran Based learning adalah strategi pengajaran di mana satu kelas dibagi beberapa kelompok, kemudian diberi masalah dan siswa bersama-sama memecahkan masalah tersebut.namun dalam setiap pembelajaran memiliki kelemahan dan kekurangan.namun dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif.Selain itu Based Learning adalah suatu metode pembelajaran kooperatif berdasarkan pada prinsip penggunaan permasalahan sebagai titik awal untuk penggadaan pengetahuan baru SARAN Dari pembelajaran Based learning dapat disarankan bahwa dari kelemahan dan kelebihanya siswa diharapkan mampu untuk : 1. Belajar mengemukakan pendapat atau berbicara 2. Mengasah siswa untuk mencari ide ide 3. Belajar untuk memahami pendapat dan diharapkan lebih mengerti dengan penjelasan teman atau kelompok. Pengajaran IPA di kelas IV SD sudah membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara ilmiah. Secara umum, prinsip pembelajaran IPA di SD menurut Ari Widodo (2008: 38), adalah : ”prinsip motivasi, prinsip latar, prinsip menemukan, prinsip belajar sambil melakukan, prinsip belajar sambil bermain, prinsip hubungan sosial”. 1. Prinsip Motivasi : motivasi adalah daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Motivasi ada yang berasal dari dalam atau intrinsik dan ada yang timbul akibat rangsangan dari luar atau ekstrinsik. Motivasi intrinsik akan mendorong rasa ingin tahu, keinginan mencoba, mandiri dan ingin maju. 2. Prinsip Latar : pada hakekatnya siswa telah memiliki pengetahuan awal. Oleh karena itu dalam pembelajaran guru perlu mengetahui pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman apa yang telah dimiliki siswa sehingga kegiatan belajar mengajar tidak berawal dari suatu kekosongan. 3. Prinsip Menemukan : pada dasarnya siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga potensial untuk mencari guna menemukan sesuatu. Oleh karena itu bila diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi tersebut siswa akan merasa senang atau tidak bosan. 4. Prinsip Belajar Sambil Melakukan (learning by doing) : Pengalaman yang diperoleh melalui bekerja merupakan hasil belajar yang tidak mudah terlupakan. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar sebaiknya siswa diarahkan untuk melakukan kegiatan atau ”Learning by doing” 5. Prinsip Belajar sambil Bermain : bermain merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan suasana gembira dan menyenangkan, sehingga akan dapat mendorong siswa untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam setiap pembelajaran perlu diciptakan suasana yang menyenangkan lewat kegiatan bermain yang kreatif. 6. Prinsip Hubungan Sosial : dalam beberapa hal kegiatan belajar akan lebih berhasil jika dikerjakan secara berkelompok. Dari kegiatan kelompok siswa tahu kekurangan dan kelebihannya sehingga tumbuh kesadaran perlunya interaksi dan kerja sama dengan orang lain. Dari prinsip-prinsip tersebut nampak bahwa semuanya dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa senang sehingga mereka akan terlibat aktif dalam pembelajaran.
 Untuk menunjang penerapan prinsip-prinsip tersebut di atas guru dalam mengelola pembelajaran perlu :
1. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, karena belajar akan bermakna apabila berhubungan langsung pada permasalahan lingkungan sekitar siswa
2. Menggunakan media dan sumber belajar yang bervariasi dan sesuai dengan tahap perkembangan serta kreatif menghadirkan alat bantu pembelajaran
3. Menyajikan kegiatan yang bervariasi sehingga tidak membuat siswa jenuh. Problem Based Learning “Problem Based Learning (PBL) diartikan sebagai aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang di hadapi secara ilmiah” (Wina Sanjaya, 2006: 214).
Terdapat 3 ciri utama dari pembelajaran berbasis masalah (Wina Sanjaya, 2006: 215), ” PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, diarahkan menyelesaikan masalah, pemecahan masalah menggunakan pendekatan berfikir ilmiah”. 1) PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,artinya dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak mengharapkan siswa sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran akan tetapi melalui PBL siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkan.
 2) Diarahkan menyelesaikan masalah, artinya PBL menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
 3) Pemecahan masalah menggunakan pendekatan berfikir ilmiah. “Berfikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berfikir deduktif dan induktif”. Proses berfikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berfikir melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya penyelesaian masalah didasarkan pada fakta-fakta yang jelas. Jadi Problem Based Learning adalah pembelajaran dengan menyajikan masalah-masalah di lingkungan yang ada kaitannya dengan materi yang dibahas untuk dicari pemecahannya. Hakekat masalah dalam PBL adalah Gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dengan adanya keresahan, keluhan, kerisauan atau kecemasan. Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, akan tetapi bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.. Suatu lingkungan yang menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah lebih baik daripada praktik kerja/magang dan mampu membentuk para pembelajar untuk belajar dari sendiri, pembelajaran berdasarkan masalah juga lebih baik dari pada satu lingkungan yang menggunakan proses pembelajaran mimetis dimana siswa hanya melihat, mengingat, dan mengulang apa yang sudah mereka katakan Peranan guru dalam PBL adalah untuk mengajukan permasalahan, pertanyaan, dan menyediakan fasilitas yang diperlukan siswa, memberi dukungan dalam upaya meningkatkan inkuiri dan perkembangan intelektual siswa. Oleh karena itu dalam pengajaran berdasarkan masalah diperlukan situasi masalah yang autentik dan bermakna untuk disajikan kepada siswa yang dapat memberikan bantuan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Wina Sanjaya (2006: 216),
“PBL dilakukan melalui 6 langkah : menyadari masalah, merumuskan masalah, menetukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, menentukan pilihan penyelesaian”.
1. Menyadari masalah, Pada tahap ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau Gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada tahap ini siswa dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru dapat mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang pantas untuk dikaji melalui kelompok besar atau kelompok kecil atau bahkan individual.
2) Merumuskan masalah Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari kesenjangan, selanjutnya difokuskan pada masalah yang akan dikaji. Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan peresepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikanya. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah siswa dapat menemukan prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan pengetahuanya untuk mengkaji merinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat di pecahkan.
3) Merumuskan hipotesis Siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang diselesaikan. Melalui analisis sebab akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Dengan demikian, upaya yang dapat dilakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
4) Mengumpulkan data Siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa mengumpulkan, memilah data, kemudian memetakan dan menyajikanya dalam berbagai tampilan sehingga mudah difahami.
5) Menguji hipotesis Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis mana yang diterima dan di tolak. Kemampuan siswa yang diharapkan pada tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya dengan masalah yang dikaji. Disamping itu siswa dapat mengambil keputusan dan simpulan.
 6) Menentukan pilihan penyelesaian Kemampuan yang diharapkan pada tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan alternatif yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan.
Problem Based Learning menurut Wina Sanjaya (2006: 220), memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :
1. Kelebihan :
 - Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
 - Menantang siswa, serta memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
 - Membantu siswa bagaimana cara mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
- Siswa dapat mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab pada pembelajaran yang mereka lakukan.
- Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berfikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan sekedar belajar dari buku atau guru.
 -  Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
 - Meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis.
 - Mengembangkan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki kedalam dunia nyata.
- Mengembangkan minat siswa untuk terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal berakhir. 2.
Kelemahan :
 - Manakala siswa tidak memiliki minat maka mereka akan enggan untuk mencoba.
 - Membutuhkan cukup waktu dan persiapan.
 - Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha memecahakan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

soal ipa kelas 3 SD

I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar !
1. Gerak benda yang bergulir – gulir seperti roda berputar disebut gerak….
 a. Mengalir c. Menggelinding
b. Merapat d. Memantul
2. Peristiwa jatuhnya benda dari ata ke bawah, karena adanya gaya …
 a. Gravitasi bumi c. Gravitasi batu
b. Gravitasi Bulan d. Gravitasi laut
3. Air berpindah tempat dengan cara mengalir karena air memiliki sifat …
a. Merambat c. Meleleh
b. Melebur d. Mencair
4. Sumber energi utama di bumi adalah ...
 a. Tanah c. Angin
b. Matahari d. Air
5. Energi diperlukan oleh tubuh kita terutama untuk ....
a. Bernafas c. Istirahat
b. Bergerak d. Bermain
 6. Alat berikut yang digerakkan oleh energi listrik adalah...
a. Kipas angin c. Kapal laut
b. Kompor gas d. Pesawat terbang
7. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat...
 a. Dipakai c. Dimusnahkan
b. Dikembangkan d. Diperlukan
8. Udara yang bergerak disebut ...
a. Energi c. Hembusan
b. Tenaga d. Angin
 9. Pada pembangkit listrik, jika kincir berhenti berputar maka lampu akan...
 a. Menyala c. Berguna
 b. padam d. Pecah
10. Salah satu negara yang dapat julukan kincir angin adalah ...
 a. Singapura c. Belanda
 b. Amerika d. Inggris
 II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
2. Faktor yang mempengaruhi gerak benda adalah ....
3. gerakan pemain ski termasuk gerakan ...
4. Energi yang dihasilkan dari getaran dawai adalah energi ...
5. Kita dapat mendengarkan sesuatu berkat adanya energi ...
6. Energi dalam tubuh kita berguna untuk ...
7. Nelayan pergi berlayar memanfaatkan energi ...
8. Aerogenerator adalah alat yang menghasilkan ...
 9. Pada kincir angin, turbin berguna untuk menggerakkan ...
10. Energi sangat penting bagi ..
Kunci jawaban I.
 1. C 6. A
2. A 7. C
 3. D 8. D
 4. B 9. B
5. B 10. C
 II.
1. Basket dan tenis 2. Berat benda, bentuk benda dan luas permukaan benda 3. Meluncur 4. Bunyi 5. Bunyi 6. Bergerak 7. Angin 8. Energi 9. Generator 10. Manusia

kultur jaringan

KATA PENGANTAR
 Assalamualaikum Wr. Wb. A lhamdulillah, berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, dalam rangka memenuhi tugas Biologi, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KULTUR JARINGAN.
Tugas makalah ini memiliki tujuan antara lain untuk mengetahui pengertian kultur jaringan, mengetahui teknik serta tahapan pembuatannya, menganalisis kelebihan dan kekurangan dari teknik kultur jaringan, serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk diri kita sendiri, umumnya kepada para pembaca makalah ini. Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 2 Oktober 2009 Penyusun
 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
 i DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Perumusan masalah
- Manfaat Penulisan
 BAB II.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kultur Jaringan 2
 B. Teori Dasar 2
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi 3
D. Tahapan yang dilakukan 4
E. Teknik kultur jaringan 6
F. Syarat yang diperlukan 7
 G. Keuntungan pemanfaatan kultur jaringan 7
 H. Kekurangan pemanfaatan kultur jaringan 7
DAFTAR PUSTAKA 8 ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya
Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah mengenai pengertian kultur jaringan, membahas teknik serta tahapan pembuatannya dan tentunya akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangannya. Telah kita ketahui bahwa kultur jaringan akan membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi pambudidayaan tanaman di masa sekarang ini.
Manfaat Penulisan
Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
• Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan kultur jaringan beserta hal lainnya menegnai kultur jaringan
• Pembaca bisa mengetahui lebih dekat mengenai kultur jaringan. 1

BAB II PEMBAHASAN KULTUR JARINGAN
Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.Kultur jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan. Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. Teori Dasar Kultur Jaringan a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel). b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap. 2 Aplikasi Teknik Kultur Jaringan dalam Bidang Agronomi a. Perbanyakan vegetatif secara cepat (Micropropagation). b. Membersihkan bahan tanaman/bibit dari virus c. Membantu program pemuliaan tanaman (Kultur Haploid, Embryo Rescue, Seleksi In Vitro, Variasi Somaklonal, Fusiprotoplas, Transformasi Gen /Rekayasa Genetika Tanaman dll). d. Produksi metabolit sekunder. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Regenerasi 1. Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro : pucuk aksilar, pucuk adventif, embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll 2. Eksplan ,adalah bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Faktor eksplan yang penting adalah genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda, anther, embrio, dll. 3. Media Tumbuh, Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media dalam kultur jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C, Anderson dll. Media yang sering digunakan secara luas adalah MS. 4. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ZPT adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu. Jenis yang sering digunakan adalah golongan Auksin seperti Indole Aceti Acid(IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Golongan Sitokinin seperti Kinetin, Benziladenin (BA), 2I-P, Zeatin, Thidiazuron, dan PBA. Golongan Gibberelin seperti GA3. Golongan zat penghambat tumbuh seperti Ancymidol, Paclobutrazol, TIBA, dan CCC. 5. Lingkungan Tumbuh. Lingkungan tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur. 3 Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah : 1) Pembuatan media 2) Inisiasi 3) Sterilisasi 4) Multiplikasi 5) Pengakaran 6) Aklimatisasi Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf. 4 Biasanya, komposisi media yang digunakan adalah sebagai berikut : • Ammonium nitrate (NH4NO3) 1,650 mg/l • Boric acid (H3BO3) 6.2 mg/l • Calcium chloride (CaCl2 • H2O) 440 mg/l • Cobalt chloride (CoCl2 • 6H2O) 0.025 mg/l • Magnesium sulfate (MgSO4 • 7H2O) 370 mg/l • Cupric sulfate (CuSO4 • 5H2O) 0.025 mg/l • Potassium phosphate (KH2PO4) 170 mg/l • Ferrous sulfate (FeSO4 • 7H2O) 27.8 mg/l • Potassium nitrate (KNO3) 1,900 mg/l • Manganese sulfate (MnSO4 • 4H2O) 22.3 mg/l • Potassium iodine (KI) 0.83 mg/l • Sodium molybdate (Na2MoO4 • 2H2O) 0.25 mg/l • Zinc sulfate (ZnSO4 • 7H2O) 8.6 mg/l • Na2EDTA • 2H2Oa 37.2 mg/lb Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar. Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri). Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. 5 Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif. Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll. Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat.
 TEKNIK KULTUR JARINGAN :  Teknik kultur jaringan sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang sering disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium pada atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril. dengan cara demikian sebaian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan kedlam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut planlet. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dalam jumlah yang besar.  Pelaksanaan teknik kultur jaringan tanaman ini berdasarkan teori sel sperti yang dikemukakan oleh Schleiden, yaitu bahwa sel mempunyai kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi. 6 Totipotensi adalah kemampuan setiap sel, darimana saja sel tersebut diambil, apabila diletakkan dilingkungan yangsesuai akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.Teknik kultur jaringan akan berhasil dengan baik Syarat-syarat yang Diperlukan : • Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukkan kalus • Penggunaan medium yang cocok • Keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair. Meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan, tetapi sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya. Bila menggunakan embrio bagian bji-biji yang lain sebagai eksplan, yang perlu diperhatikan adalah kemasakan embrio, waktu imbibisi, temperatur dan dormansi.
 KEUNTUNGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN • Pengadaan bibit tidak tergantung musim • Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit) • Bibit yang dihasilkan seragam • Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu) • Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah • Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya • Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki • Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa KEKURANGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN
• Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit. • Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan. • Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan • Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh 7 DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan http://nicedaysblue.web.id/index.php/my-project/39-science-and-tech/62-kultur-jaringan http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081029045234AAwuqCD 8

Senin, 28 April 2014

MOMENT COFFE




MOMENT COFFEE adalah minuman kopi yang terbuat dari bahan pilihan, sangat baik diminum untuk meningkatkan stamina, energi dan daya tahan tubuh.
Etnik Oromo, nenek moyang warga Ethiopia, dikabarkan sebagai penanam pertama biji kopi.

Kira-kira seribu tahun dahulu di pergunungan Afrika, sekawanan kambing terjaga malam setelah memakan biji kopi merah. Pengembala kambing mendapati kambing ternakannya memakan biji dan daun kopi dengan jumlah yang banyak. Mulai dari saat itu, manusia mulai belajar meminum kopi.

Empat dari lima orang Amerika meminum kopi, dan mereka menghabiskan lebih dari 400 juta cangkir sehari dan membutuhkan 42 biji kopi untuk membuat secangkir espresso.
Indonesia adalah produsen kopi luwak terbesar di dunia. Sayangnya, kopi luwak hanya diproduksi terbatas, yaitu 200 kg per tahun. Tidak mengherankan jika kopi luwak menjadi kopi termahal.

Suhu air yang paling ideal untuk membuat kopi yang berkualitas adalah 95-98 derajat celcius dan gelas yang terbuat dari keramik membuat suhu panas kopi bertahan lama.

Wanita Asia yang mengonsumsi kopi 200 mg kafein, setara dengan dua cangkir kopi, memiliki hormon estrogen yang sama dengan dua orang wanita Amerika.

Studi yang dilakukan oleh peneliti mengatakan bahwa mereka para peminum kopi yang secara teratur dikonsumsi, jauh memperkecil kemungkinan untuk terserang penyakit stroke, jantung, dan sel sel kanker secara bertahap.

American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa, kandungan anti oksidan pada kopi mampu membuat aliran darah dari tubuh ke otak semakin lancar, sehingga meghindar kejadian pecahnya pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah, serta bukan hanya itu saja kadar kolesterol jahat dalam darah yang tinggi pun bisa di atur. Senyawa yang terkandung pada Anti oksidannya adalah polifenol, Flavonoid, proantosianidim, kumarin, asam klorogenat dan koferol.
Kandungan kafein didalamnya mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Dalam Jurnal Archives of Internal Medicine, ditemukan bahwa mengonsumsi secangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko terkena diabetes hingga 25 persen, karena kandungan antioksidan yang disebut asam chlorogenic.

Hal lainnya, kopi juga mampu memangkas risiko penyakit Parkinson, Alzheimer, bahkan kanker hati.

INGREDIENTS :
  1. Lingzhi
  2. Tribulus
  3. Maca
  4. Epimidium
  5. Panax Ginseng
  6. Royal Jelly
  7. Pasak bumi
  8. Ekstrak kopi
  9. Non-diary creamer
  10. Gula

7 BAHAN UTAMA :
  1. LINGZHI
    Cendawan anti diabetes dan kekebalan tubuh. Melindungi organ tubuh, dan penyembuhan organ yang sakit.
  2. TRIBULUS
    Sejenis tumbuhan berbunga untuk menjaga stamina dan memperbaiki ereksi dan vitalitas tubuh. Memperbaiki fungsi organ reproduksi laki-laki dan wanita. Meningkatkan fungsi sex.
  3. MACA
    Sejenis umbi akar untuk memacu aktifitas testis dan ovarium. Maca juga dapat meningkatkan kualitas sperma.
  4. EPIMIDIUM
    Tumbuhan yang paling kuat untuk mengatasi impotensi dan frigiditas, meningkatkan libido seksual dan menormalkan haid.
  5. PANAX GINSENG
    Ginseng ramuan China untuk meningkatkan mood dan ketahanan fisik.
  6. ROYAL JELLY
    Cairan kental berwarna putih yang dihasilkan lebah muda, sebagai anti aging dan menyembuhkan impotensi.
  7. PASAK BUMI
    Sejenis tumbuhan yang mempunyai bahan untuk membantu mereka yang menghadapi masalah seksual.

CARA KONSUMSI :
  1. Tuangkan 1 sachet ke dalam cangkir
  2. Tuangkan 200 cc air panas kemuadian diaduk
  3. Moment Coffee siap di sajikan

ISI PRODUK :
1 Paket Coffee isi 40 sachet @ 25 gram

" Produk kopi Moment sangat aman digunakan karena tidak mengandung BKO (Bahan Kimia Obat), terbuat dari herbal serta manfaatnya akan terasa pada saat diminum secara teratur 2-3 sachet sehari "

Jangan buang-buang uang dan waktu Anda utk Produk-produk yg ga jelas karna MOMENT yang paling mengerti kebutuhan Anda :)

 
 LIHAT TESTIMONI LAINNYA YANG LEBIH LENGKAP DI SINI



Konsultasi & Pemesanan

DINA | BB: 283CE936
HP: 0831-8709-2000

MOMENT PROPOLIS BRAZIL



PROPOLIS – Brazilian Propolis
Propolis adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah, dimana lebah tersebut mengumpulkan pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian dicampur dengan air liurnya, digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang.
Propolis bersifat disinfektan (anti bakteri) yang membunuh semua kuman yang masuk ke sarang lebah. Lebah melekatkan sarangnya dengan propolis untuk melindungi semua yang ada didalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus atau bakteri, misal : ratu lebah, telur, bayi lebah dan madu. Sifat disinfektan alami yang terkandung dalam propolis sangat ampuh dalam membunuh kuman, terbukti dengan ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun dalam keadaan tidak membusuk. .
Asal Kata Propolis sendiri, berasal dari kata Yunani. Pro = sebelum, Polis = Kota. Jadi bisa kita artikan bahwa Kata Propolis adalah Sistem Pertahanan Kota.
Pendapat Para Ahli Tentang Propolis :

John Diamond MD ;
Propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
Ray Kupinsel ;
Propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping Profesor Arnold Becket; Propolis mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
Russian Research Team ;
Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
Dr. Fang Chu ;
Propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
Lembaga Riset Kanker Columbia ;
Didalam propolis terdapat Zat CAPE (Caffeid Acid Phenetyl Esther) yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian Zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
Majalah Anti Biotik VP Kivalkina ;
Propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluarsa.
Propolis yang diambil dari lebah Hutan Amazon Brazil yang terkenal akan kemurnian dan kealamiannya, serta diformulasikan dengan Aroma Mint dan Nano Technology - yang sangat berguna untuk tubuh manusia, dimana bukan hanya ampuh untuk membunuh kuman, virus dan bakteri yang sudah masuk ke tubuh kita tapi bahkan mencegahnya terlebih dahulu.
PROPOLIS juga berfungsi sebagai Premium Antioksidan, yang sulit dicari bandingannya.
PROPOLIS juga berfungsi sebagai Premium Antioksidan, yang sulit dicari bandingannya. Antioksidan sendiri yaitu sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Sementara radikal bebas adalah molekul oksigen yang secara kimia strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan, seperti: radiasi sinar matahari, polusi, merokok dan lain sebagainya.
Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut.
Dapat kita bayangkan jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Dan kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi menyebabkan proses penuaan dini, kulit kusam dan kanker.
Karena sifatnya yang alami, penggunaan PROPOLIS tidak ada efek samping.
Propolis terbaik yang ada didunia saat ini berasal dari : (Sesuai urutan kualitasnya)
1. Brasil
2. Australia
3. Afrika

KANDUNGAN NUTRISI PRODUK :
  1. BIOFLAVONOIDS
    Memulihkan sistem kapilari serta memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah ( Kandungan Bioflavonoid pada 1 tetes propolis setara dengan Bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk)
  2. PROTEIN
    ( 16 jenis asam amino )
  3. VITAMIN
    ( Semua vitamin sudah terkandung di dalam nya, kecuali vitamin K)
  4. MINERAL
    ( Semua mineral sudah terkandung di dalam Propolis, kecuali Sulfur )

KEUNGGULAN PROPOLIS BRAZILLIAN :
Moment Propolis adalah Propolis terbaik didunia saat ini dengan 4 keunggulan utama :
  1. Terbuat dan berasal dari Propolis Brazil yang merupakan propolis kualitas terbaik dunia
  2. Proses pembuatannya menggunakan Tehnologi Nano, dimana zat-zat penting yang terkandung didalamnya, sangat mudah diserap oleh tubuh dan tidak ada yang terbuang
  3. Ditambahkan Rasa Mint, untuk membantu masalah seputar pernapasan, juga agar terasa segar pada saat mengkonsumsi produk ini
  4. Dikemas dalam botol kaca sehingga tidak mudah terkontaminasi pada saat udara panas

KEGUNAAAN PROPOLIS BRAZILLIAN :
Moment Propolis berguna sebagai Apotik Alami Utama keluarga :

A. DIMINUM :
Teteskan Moment Propolis kedalam 1/3 gelas air putih, kemudian diaduk (Jangan memakai sendok dari logam, karena propolis akan menempel ke logam tersebut) atau gelas digoyangkan beberapa saat agar bercampur, lalu diminum. Jangan menggunakan air putih terlalu panas, dan jangan yang terlalu dingin. Gunakanlah air hangat atau air putih biasa.

Untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh : 3-4 tetes, 3 kali sehari.
Untuk melawan penyakit : 5-9 tetes sekali minum, 4-5 kali sehari.
CARA KONSUMSI PROPOLIS BRAZILLIAN :
A. DIMINUM
  • Untuk perawatan dan penyembuhan organ tubuh bagian dalam dengan cara diminum
  • Ambil 1/4 gelas 250cc air putih hangat-hangat kuku atau suhu sekitar 40-45 derajat celcius
    - Untuk orang sehat : 3-4 tetes sehari 3 kali, diminum pagi sebelum sarapan, siang dan sebelum tidur
    - Untuk orang sakit : 5-9 tetes sehari 4-5 kali diminum pagi, siang, sore dan sebelum tidur
  • JANGAN mengaduk propolis dengan sendok dari besi atau logam sejenis karena dapat mengurangi khasiat propolis
  • JANGAN dicampur dengan air es atau air dingin karena propolis tidak mudah larut dalam air dingin
  • JANGAN dicampur dengan air panas/mendidih karena akan merusak zat-zat yang terkandung dalam propolis
  • JANGAN diminum bersamaan dengan obat-obatan dari kimia (non alami)
  • Moment Propolis bisa membantu menyembuhkan :
    1. Alergi
    2. Asma
    3. Anemia
    4. Asam urat
    5. Ambien
    6. Amandel
    7. Arterioklerosis
    8. Ayan
    9. Alzeimer
    10. Authism
    11. Bronchitis
    12. Batu Ginjal
    13. Batu empedu
    14. Batuk (berdahak,kering/rejan)
    15. Bau mulut
    16. Bau badan
    17. Cacar
    18. Campak
    19. Cikungunya
    20. Cuci darah
    21. Darah tinggi
    22. Darah rendah
    23. Diabetes
    24. Demam Berdarah Dengue
    25. Demam
    26. Diare/disentri
    27. Epilepsi
    28. Ejakulasi dini
    29. Frigidilitas
    30. Flu/Filek
    31. Flu burung/babi
    32. Gangren
    33. Gastrik ulser
    34. Gondok
    35. Hipertensi/Hipotensi
    36. Hernia
    37. Influenza
    38. Infertilitas Jantung
    39. Kolesterol
    40. Kelenjar
    41. Keloid
    42. Kista
    43. Kantung kemih
    44. Keputihan
    45. Kanker (Payudara, Rahim, Usus, Otak, Tulang, Hati, Servik)
    46. Liver
    47. Lupus
    48. Lepra
    49. Leukemia
    50. Lemah syahwat
    51. Maag
    52. Myoma
    53. Migrain
    54. Malaria
    55. Obesitas
    56. Osteoporosis
    57. Osteoarthritis
    58. Parkinson
    59. Paru-paru
    60. Pneumonia/radang paru
    61. Prostat
    62. Pencernaan
    63. Pegal-pegal
    64. Rematik
    65. Rematoidarthritis
    66. Radang sendi/tenggorokan/usus
    67. Stroke
    68. Sinusitis
    69. Sesak napas
    70. Sakit Kepala
    71. Sariawan
    72. Tumor
    73. Trigliserid
    74. Tiroid
    75. TBC
    76. Demam berdarah
    77. Thipus
    78. Varises
    79. Wasir
    80. Tumor
    81. Dan lain-lain
B. DITETESKAN
Bisa diteteskan langsung kebagian yang sakit, satu tetes sehari sebelum tidur, dimana akan membantu menyembuhkan :
  • Katarak
  • Mata min-plus
  • Sakit telinga
  • Sakit gigi
  • Dan lain-lain
B. DIOLESKAN
Bisa dioleskan dengan merata kebagian yang sakit, 3 kali sehari, dimana akan membantu menyembuhkan :
  • Bisul
  • Eksim
  • Panu
  • Gatal-gatal
  • Borok
  • Jerawat
  • Luka berdarah
  • Luka bakar
  • Tersiram air panas
  • Dan lain-lain 
" Tubuh sakit karena NUTRISI tidak seimbang, padahal tubuh memerlukan 7 nutrisi yaitu Protein, Karbohidrat, Lemak, Serat, Vitamin, Mineral dan Air. Propolis mengandung ke 7 unsur tersebut "
( dr. Hafuan Lutfie - Pakar pengobatan propolis sejak 17 tahun silam ) 
ISI PRODUK :
1 Paket isi 5 Botol Propolis Brazillian isi @ 10 ml
Untuk Info Dan Order Produk
Silahkan Hubungi
Syti sahdina
HP : 083187092000
Pin BB : 283ce936

 LIHAT TESTIMONIAL PARA KONSUMER DAN ANGGOTA MOMENT

Template by:

Free Blog Templates