Kamis, 15 Juli 2010

Angin

Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut
sifat angin yaitu:
• Kekuatan angin
• Arah angin
• Kecepatan angin
a. Kekuatan Angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
Angin adalah gerakan udara pada permukaan bumi dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang bertekanan sama disebut garis isobar.

Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat)
yaitu sebagai berikut:
1. Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat.
2. Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan). Angin laut bertiup pada siang hari, sedangkan angin darat bertiup pada malam hari. Angin lembah bertiup pada siang hari, sedangkan angin gunung bertiup pada malam hari
Angin turun yang kering adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah. Terjadi karena perjalanan naik banyak kehilangan kandungan uap airnya karena pendinginan udara. Untuk udara yang belum mengembun setiap naik 100 m suhunya turun 1°C dengan proses adiabatik kering. Setelah udara mengembun, tiap naik 100 m suhu turun 0,5°C dengan proses adiabatik basah. Hal ini menyebabkan udara yang sampai di puncak gunung adalah udara kering. Udara ini akan turun melalui sebelah sisinya, dimana tiap turun 100 m suhunya naik 1°C, sehingga makin turun udara ini akan makin panas dan dinamakan angin turun yang kering. Yang termasuk angin ini adalah angin Bahorok, Kumbang, Gending, Brubu, Wambrau, Fohn, Chinook dan Sirocco di pantai barat Italia. Angin Chinook juga disebut pemakan salju.
Angin musim (angin muson)
Disebabkan oleh dua hal:
• Adanya dua daratan yang luas yang berseberangan terhadap katulistiwa
• Gerak semu tahunan matahari antara 23,5° LU dan 23,5° LS
Pada bulan April-September udara bergerak dari Australia menuju Asia melalui Indonesia. Angin ini dinamakan angin musim timur. Karena berasal dari daratan maka udara yang dibawa kering.
Pada bulan Oktober-Maret udara bergerak dari Samudera Pasifik menuju Astralia melalui Indonesia dan dinamakan angin musim barat. Angin ini membawa banyak uap air dan menyebabkan hujan didaerah Indonesia.
Angin siklon dan anti siklon
Perbedaan tekanan udara menghasilkan gradien tekanan. Jika bumi tidak berotasi, angin akan bergerak tepat searah dengan arah gradien tekanan. Karena bumi berotasi ada faktor lain yang mengubah arah angin dan dinamakan efek coriolis. Di belahan utara efek coriolis menarik angin ke kanan, dan dibelahan selatan menarik ke kiri. Tapi efek coriolis tidak mempengaruhi udara yang bergerak sepanjang katulistiwa.
Angin siklon adalah angin yang mengitari suatu pusat bertekanan rendah. Angin antisiklon adalah angin yang mengitari suatu pusat tekanan tinggi.
Di belahan utara, angin siklon bergerak berlawanan dengan arah putaran jarum jam dan angin anti siklon searah dengan arah putaran jarum jam, demikian sebaliknya di belahan bumi Selatan. Angin siklon memiliki lintasan spiral konvergen (makin mengecil) agak naik. Antisiklon memiliki lintasan spiral divergen (makin membesar) tang turun.
Siklon kecil yang terjadi setempat (siklon lokal) disebut tornado (pemilin) dengan kelajuan antara 300-500 km/jam. Jenis angin siklon yang sangat kuat adalah siklon tropis, di India Barat bernama hurricane dan di Pasific Barat dikenal dengan nama angin Topan.
Distribusi siklon tropis dikelompokkan dalam enam daerah:
• India Barat, Teluk Meksiko, Laut Karibia
• Pasifik Barat Laut (termasuk Filipina, Laut Cina dan Jepang)
• Laut Arab dan Teluk Bengala
• Daerah Pantai Pasifik Timur Meksiko dan Amerika Tengah
• Laut India Selatan, Madagaskar
• Pasifik Barat Daya (Samoa, Fiji, Pantai Timur Australia)
Angin global
Karena bumi berotasi dan permukaannya terdiri dari tanah dan lautan, serta efek coriolis, maka sirkulasi umum atmosfir terbagi atas enam siklus konveksi. Di daerah katulistiwa memiliki sabuk tekanan rendah karena naiknya udara hangat. Daerah yang terletak pada lintang ini disebut doldrum (daerah angin mati).
Udara naik dari katulistiwa terbagi ke arah horisontal utara dan selatan pada lintang tinggi. Pada 30°LU dan 30°LS udara mendingin dan turun ke permukaan dan daerah ini termasuk daerah bertekanan tinggi dan dikenal dengan lintang kuda.
Angin-angin permukaan diantara lintang kuda dan doldrum disebut angin pasat. Sehubungan dengan efek coriolis, angin utara di belahan utara dibelokkan ke kanan menjadi Angin Pasat Timur laut. Angin selatan di belahan selatan dibelokkan ke kiri menjadi Angin Pasat Tenggara. Di antara lintang 30° dan 60° terdapat angin barat. Seharusnya angin barat bertiup ke Utara, tapi oleh efek coriolis disimpangkan ke Timur. Di antara lintang 60°LS dan kutub yang bertekanan tinggi terdapat angin timur alat untuk mengukur kelajuan angin disebut anemometer.
Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat. 1 derajat untuk angin arah dari Utara. 90 derajat untuk angin arah dari Timur. 180 derajat untuk angin arah dari Selatan. 270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya.
Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 90o sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas.
c. Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat ke arah kutub. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
disebut anemometer.
Hubungan antara lintang tempat dan kecepatan linier.
Sistem Angin
1) Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik
(DKAT).
DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan
massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
2) Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering inimenyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun
Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.
Lintang tempat Kecepatan linier
0o(ekuator) 461 meter/detik
30o 402 meter/detik
60o 232 meter/detik
90o(kutub) 0 meter/detik
Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum
3) Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara
dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang
Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi
Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan
bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada
daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang
yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
4) Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah
dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin
ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS).
Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena
berasal dari daerah kutub.
5) Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Maksimum kutubPada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke Timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di Asia terdapat
pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusatpusat tekanan udara tingg yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan dan angi musim barat daya di belahan bumi Utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Lihat gambar 7. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu:
Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.. Arah angin musim barat dan angin
musim timur di Indonesia. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah
angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Angin Yang Ada Di Indonesia Disertai Pengertian / Arti Definisi :
1. Angin Laut (Angin Siang)
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
2. Angin Darat (Angin Malam)
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana demi sesuap nasi.
3. Angin Gunung (Angin Malam)
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
4. Angin Lembah (Angin Siang)
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
5. Angin Fohn (Angin Terjun / Angin Jatuh)
Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
Angin Jatuh atau Angin Terjun punya banyak nama :
- Angin gending di Jawa Timur
- Angin bahorok di Sumatera Utara
- Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
- Angin kumbang di Jawa Barat
- Angin wambrau di Papua / Irian Jaya
Mengenal angin dan jenisnya


Secara garis besar, angin diartikan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi Angin dapat dinikmati dan terasa sejuk apabila berhembus sepoi-sepoi. Tapi sebaliknya, angin bisa juga lho merusak tanaman, bangunan, dan apa saja yang ada dipermukaan bumi. Baru-baru ini sering terjadi angin kencang yang sering disebut orang angin puting beliung yang meluluhlantakkan bangunan rumah, pohon-pohon tercabut sampai akarnya, tiang dan kabel listrik terputus. Biasanya angin kencang (angin puting beliung) lebih sering melanda daerah perbukitan. Karena pada daerah tersebut perbedaan tekanan udara sangat terasa.
Semakin tinggi kita berada maka semakin kencang pula angin yang menerpa kita. Malam hari, angin tidak sekencang di siang hari. Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator seperti indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub.
Jenis-Jenis Angin Di Indonesia

1. Angin Laut (Angin Siang)
2. Angin Darat (Angin Malam)
3. Angin Gunung (Angin Malam)
4. Angin Lembah (Angin Siang)
5. Angin Fohn (Angin Terjun / Angin Jatuh)
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana demi sesuap nasi.
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
Angin Jatuh atau Angin Terjun punya banyak nama :
6. Angin gending di Jawa Timur
7. Angin bahorok di Sumatera Utara
8. Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
9. Angin kumbang di Jawa Barat
10. Angin wambrau di Papua / Irian Jaya
Mengapa disebut angin puting beliung?
Puting adalah bagian pangkal pisau yang runcing dan dibenamkan ke dalam tangkai hulu, sedangkan beliung adalah perkakas tukang kayu, yang rupanya seperti kapak dengan mata melintang (tidak searah dengan tangkainya). Logikanya, puting beliung adalah bagian pangkal beliung yang runcing yang dibenamkan ke dalam tangkainya. Kita juga bisa berpikir bahwa angin puting beliung adalah sejenis angin yang bentuknya mirip puting beliung. Dan memang demikian, angin jenis ini memiliki bentuk yang tajam di bagian bawahnya, mirip pangkal pisau yang tajam.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan pengertian tentang berbagai jenis angin. Pada kata “angin”, disebutkan bahwa angin topan sama dengan angin puting beliung. Namun pada entri topan disebutkan bahwa topan sama dengan angin ribut, badai. Kembali ke kata angin, angin ribut didefinisikan sebagai gerakan udara yang kecepatannya antara 32 dan 37 knot (mil per jam). Namun pada kata badai, dipaparkan bahwa badai adalah angin kencang yang menyertai cuaca buruk (yang datang dengan tiba-tiba) berkecepatan antara 64 dan 72 knot; topan.
Jadi, apa bedanya?
Kalau dijejerkan seperti itu, tampak bahwa jenis-jenis angin kencang itu dibedakan dari kecepatannya--dan tentu saja besarannya, serta tingkat kerusakan yang diakibatkan. Angin puting beliung (angin ribut) melanda kawasan yang tak terlalu luas dan terjadi hanya dalam kisaran jam, sedangkan topan (badai) mampu meluluhlantakkan kawasan yang luas dan bisa bertahan berhari hari, malah boleh jadi lebih dari seminggu.
Di Amerika, dikenal istilah tornado, ya jenis topan badai pula. Begitu juga dengan hurricane. Tornado merupakan badai lokal yang mempunyai diameter wilayah antara 50 m sampai lebih dari 1,5 mil. Sering muncul di Amerika pada saat udara dingin dari Canada bertemu dengan udara hangat dari mexico. angin dapat bertiup pada kecepetan 60 sampai lebih dari 320 mil per jam, menyebabkan lebih banyak kerusakan dibandingkan angin ribut. tornado biasanya diikuti oleh hujan es dan petir. Jenis badai ini sangat sulit diprediksi karena durasinya yang pendek.
Uniknya, entah mengapa, topan badai di dunia diberi embel-embel nama yang bagus. Ada nama El Nino (yang berarti "Si Bocah"), ada juga La Nina ("Si Bocah Perempuan"), yang melanda banyak negara beberapa tahun lalu, yang imbasnya sampai pula di Indonesia. Di Amerika, badai yang terkenal adalah Katrina. Bukankah ini nama perempuan juga? Di Bangladesh, badai itu bernama Sidr (dari kata Sidra, yang berarti "bintang jatuh").
Jenis angin lainnya adalah angin bahorok. Angin bahorok adalah salah satu jenis angin fohn yang hanya terjadi di Indonesia.. karena bahorok adalah salah satu daerah di Indonesia.
Angin bahorok adalah angin Fohn yang bertiup di daerah dataran rendah Deli Utara, Sumatra Utara. Karena datangnya dari arah kota Bohorok, maka dinamakan Angin Bohorok. Bohorok terletak pada arah barat-barat-laut dari Medan. Tanda-tanda terjadinya angin bahorok yaitu hawa panas yang muncul dari arah pegunungan bahorok dan dapat dilihat dari mulai mengeringnya daun-daun.
Sumber : berbagai sumber

1 komentar:

Seprianus ferdinands Baitanu mengatakan...

thnks iia atas infonya tentang angin,,,aq sngat terbantu dengan adanya penjelasan ini,,,,,

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates