Di sekitarmu banyak banget makanan yang menggugah selerah. Baunya sedap, rasanya gurih, murah lagi. Hati-hati, makanan-makanan gurih itulah yang jadi penyebab obesitas dan bidang penyakit. Saat ini, sih, nggak terasa. Sepuluh tahun lagi kalau kamu nggak menguranginya, bencana, deh! Di bawah ini beberapa panganan yang mesti kamu waspadai. Makan boleh, tapi jangan banyak-banyak.
Kurangi Makanan Yang Digoreng
Makanan yang di goreng menyadi penyebab tingginya risiko terhadap penyakit degeneratif, seperti jantung, diabetes,dan stroke. Kamu mesti waspadai jajanan gorengan di jalanan. Minyak yang tidak diganti akan memicu pertumbuhan sel kanker usus. Walau pun minyak yang digunakan berlabel non kolesterol, tetap saja minyak, itu penyebab obesitas. Maka itu dianjurkan untuk nggak banyak makan gorengan. Manusia hanya membutuhkan lemak maksimum 25,8 gram per hari. Itu setara dengan 5 potong jenis makanan gorengan. Artinya, kalau kamu sudah menyatap 5 potong makanan gorengan, kamu nggak boleh ngemil lagi.
Jangan Biasakan Ngemil
Hati-hati ngemil makanan ringan. Meskipun bentuknya kecil bisa membuat menjadi besar. Orang yang ngemil nggak akan cepat kenyang. Makanan ringan ini rasanya gurih sehingga selera “nyomot” nggak juga berhenti. Lambung penuh-penuh karena makanan ringan ini enteng, sedangkan kalorinya tinggi banget. Itu artinya lemak (lipid) yang masuk darah sudah banyak, tapi kamu nggak kenyang-kenyang. Gawat kan? Makanan ringan, seperti biskuit banyak mengandung mentega, susu, gula, dan keju. Zat-zat itu membuat berat badan cepat naik. Kalau kamu suka ngemil dessrt yang manis abis, wouww…
Jangan kaget kalau tiba-tiba kamu menjadi tambun. Ngemil kacang-kacangan baik juga, tapi minyak untuk mengoreng kancang itulah yang bikin gemuk. Yang paling baik, ya, ngemil kacang rebus.
Kurangi Susu dan Minuman Bersoda
Minuman susu baik untuk kesehatanmu karena susu mengandung protein dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Cuma jangan terlalu banyak, apalagi susu full krim. Satu gelas susu full krim sehari sekali sudah cukup. Paling baik sih minum susu rendah lemak. Satu gelas rendah lemak hanya mengandung 80 kalori. Kamu yang kecenderungan gemuk, hindari menmbah creamer dalam susu. Kamu yang gemar minuman bersoda, seperti soft drink, sebaiknya ganti air putih aja, deh. Satu kaleng minuman bersoda mengandung sendok gula atau setara dengan 120 kalori. Jus buah sangat buat kesehatanmu. Tapi sebaiknya bikin jus sendiri atau cerewet dikin sama abang pembuat jus. Karena jus yang kamu beli jeruk. Untuk menetralkan rasa jeruk yang masam tukang jus menambahkan gula yang gak kira-kira banyaknya.
Hati-hati junkfood
Ini mesti diperingkatkan berkali-kali. Karena, makan junkfood, seperti pizza, humburger, friedchicken, sudah menjadi tren. Padahal, mereka tahu si jnkfood itu sumber obditas dan penyakit, tapi mereka masih saja belum menyadar. Makan junkfood boleh-boleh saja, tapi jangan digunakan sebafai makanan harian, dong. Lebih enak masakan mama, kok.
Tahukah kamu?
Bukan hanya masyarakat makur seperti Amerika dan eropa saja yang memiliki badan gemuk. Negara-negara sedang berkembang seperti Afrika, China, dan Indonesia kini sudah keterlaluan penyakit gemuk.
Epidemi kelebihan berat badan kelebihan berat badan itu sekarang telah melanda dunia, yang disebut “globesitas” Diperkirakan satu miliar orang atau atau kira-kira seperempat penduduk dunia menderita kegemukan. Masalah itu tak hanya terbatas pada orang dewasa saja, lho, anak-anak dan remaja juga. Menurut International Obsity Task Force (IOTF), (lembaga yang bernaung di bawah WHO) satu dari sepuluh remaja dunia kelebihan berat badan.
Anak-anak pada usia 8 tahun sudah menunjukan gejala diabetes. Philip James, ketua IOTF bilang, anak-anak ini akan menjadi buta pada usia 20 tahun. Gawat! Kalau pun tidak, di usia 35 tahun akan mengalami gagal ginjal. Ihh…jangan, dhe. Penyakit yang satu ini biayanya buanyak banget
0 komentar:
Posting Komentar