Kamis, 15 Juli 2010

Jenis-jenis batuan

Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari pembekuan magma. Mineral utama pembentuk batuan beku adalah kuarsa, feldspar, piroksin dan hornblende, mika, magnetit dan olivin.
Kuarsa adalah suatu mineral yang keras tersusun oleh senyawa silikon dan oksigen.
Feldspar berwarna terang sampai gelap, mengandung kalium, natrium, kalsium, alumunium, silikon dan oksigen.
Piroksin dan hornblende warnanya lebih gelap dan lebih berat dari feldspar, terdiri dari berbagai logam ditambah silikon dan oksigen.

Mika adalah mineral yang menyerupai lapis, terdiri dari alumunium, oksigen dan silikon.
Magnetit merupakan senyawa besi dan oksigen.
Olivin adalah mineral hijau yang terdiri dari besi, magnesium, oksigen dan silikon.
Batuan beku dibagi menjadi 3 macam:
1. Batuan beku dalam, terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi, ukuran mineral besar dan berbutir kasar.
Contoh:
Granit : mengandung kuarsa, feldspar, hornblende dan mika, tekstur rata. Diorit : tidak mengandung kuarsa, tekstur rata. Gabbro : batuan yang didalamnya terdapat mineral berwarna gelap.
2. Batuan beku luar/leleran, terjadi dari pembekuan magma di permukaan bumi. Berlangsung sangat cepat, mempunyai ciri berbutir halus.
Contoh:
Basalt : berwarna hitam, coklat, abu-abu tua atau hijau tua. Riolit : berkomposisi seperti granit, bertekstur porfirik (campuran butir halus dan kasar), mengandung kristal feldspar, kuarsa dan mika. Andesit : diorit yang keluar di permukaan bumi. Obsidian/batu kaca: batuan bersinar yang berwarna hitam, abu-abu, kuning atau coklat. Scoria dan purnice/batu apung : batuan beku luar yang mengandung rongga-rongga gas dan merupakan hasil pembekuan lava.
3. Batuan beku korok, terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dan permukaan bumi berlangsung sangat cepat.
Batuan sedimen (endapan)
Berdasarkan proses pembentukannya dibedakan menjadi:
1. Batuan sedimen klastik
Merupakan batuan sedimen yang berasal dari penghancuran secara mekanis batuan asal. Contoh: pasir dan batu lampung (shale).
2. Batuan sedimen kimiawi
Batuan yang pengendapannya terjadi proses kimia, terbentuk secara tidak langsung dan langsung.
Secara tidak langsung, batuan ini dibentuk dari reaksi biokimia oleh makhluk hidup, misalnya batu karang.
Contoh lain stalaktit dan stalagmit terjadi dari air hujan yang mengandung CO2 dan H2O meresap pada retakan batu gamping CaCO3. Menghasilkan larutan air kapur Ca(HCO3)2 yang mengalir ke atap gua kapur dan menetes. Tetesan yang ada di atap membentuk stalaktit dan yang di dasar membentuk stalagmit.
Secara langsung dibentuk dari penguapan air pada endapan sehingga mineral-mineralnya tertinggal, contoh garam dan gips.
3. Batuan sedimen organik
Adalah batuan yang dalam proses pengendapannya dibantu oleh organisme. Berdasarkan ukuran butirannya dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Konglomerat : batu kerikil yang saling rekat.
• Batu pasir (sandstone) : konglomerat yang ukurannya lebih kecil.
• Batu lempung : batu lunak yang disusun oleh lapisan-lapisan tipis.

Batuan malihan (metamorfosis)
Batuan malihan adalah batuan yang berubah karena pengaruh suhu tinggi, tekanan yang besar dalam waktu yang lama. Batuan malihan dibedakan menjadi :
• Batuan malihan termik, contoh batu pualam, marmer dan antrasit.
• Batuan malihan dinamik (tekanan), contoh batu bara, batu asbak, batu pasir.
• Batuan malihan termik pneumatolitik, contoh asimut mineral, topas (bahan akik) dan batu permata.
Batuan sedimen yang berubah menjadi batuan malihan:
• Marmer (batu pualam) dari batu kapur
• Batu tulis (sabak) dari serpih
• Grafit (bahan pensil) dari karbon
• Kuarsa dari batu pasir
• Antrasit dari batu bara

2 komentar:

surat bisnis mengatakan...

artikelnya berguna sobat

surat bisnis mengatakan...

mantap gan artikelnya

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates