GLOBALISASI LIBERAL DALAM
KACAMATA EKONOMI
A. PENDAHULUAN
Sebagian besar pengkritik globalisasi adalah penentang gigih ekonomi pasar yang memperlakukan dunia sebagai satu kesatuan. Ada yang menolak ekonomi pasar jenis apa pun. Ada pula yang hanya menolak ekonomi pasar yang mencakup orang asing (walaupun mereka mungkin tidak mau mengakuinya). Ini dengan sendirinya menimbulkan satu pertanyaan. Mengapa ada orang yang percaya bahwa ekonomi semacam itu adalah gagasan yang bagus? Kalau pengkritik benar, berarti pendukung ekonomi pasar glo¬bal setuju pada kemiskinan massa, kesenjangan yang parah, kehancuran kesejahteraan yang disediakan negara, pengikisan terhadap kedaulatan nasional, subversi atas demokrasi, kekuasaan korporasi yang tak terbatas, degradasi lingkungan hidup, pelanggaran hak-hak asasi manusia, dan banyak lagi. Tentu saja, itu semua tidak mereka setujui. Untuk membuktikan hal ini, kritik semacam itu harus dihadapi. Tapi sebelumnya perlu dijelaskan apa itu ekonomi pasar, mengapa ia punya hubungan dekat dengan dan mendukung demokrasi, mengapa dan bagaimana ia menaikkan standar penghidupan, dengan cara apa ia bergantung pada dukungan dari negara, bagaimana pasar bergerak lintas batas secara alami dan menguntungkan, dan, tidak kalah pentingnya, bagaimana ekonomi pasar global semacam itu mendatangkan manfaat dan tantangan besar bagi hubungan politik global.
Globalisasi adalah kata yang mengerikan dengan makna yang kabur, pertama dipakai pada 1960-an, dan menjadi mode yang makin popular pada 1990-an. Bagi banyak pendukungnya ia adalah kekuatan tak tertahankan yang diinginkan yang menyapu batas-batas, menjungkalkan pemerintah-pemerintah despot, memperlemah pemajakan, membebaskan individu, dan memperkaya apa saja yang disentuhnya. Bagi banyak penentangnya, ia juga kekuatan tak tertahankan, tapi tidak diinginkan. Dengan embel-embel "neoliberal" atau "korporasi", globalisasi dikutuk sebagai kekuatan jahat yang memiskinkan massa, menghancurkan budaya, memperlemah demokrasi, memaksakan Amerikanisasi, membasmi negara kesejahteraan, menghancurkan lingkungan hidup, dan memuja keserakahan. Tapi globalisasi juga, setelah mempertimbangkan segala aspek, sangat memuaskan. Persisnya memuaskan sampai di mana tergantung pada pilihan-pilihan yang kita buat .